Serapat Rindu
Selamat malam Pangeran,
Maaf menulis surat selarut ini untukmu. Aku terjaga diseperempat malam dan tiba-tiba memikirkanmu setelah membaca beberapa kutipan dan tweet bertema cinta; dalam diam. Ah betapa kutipan dan tweet bagus adalah akar yang membuatku begitu betah duduk berjam-jam meski hanya bersama telfon genggam kesayanganku.
Pangeran,
Sudah lama sekali tidak mendengar kabarmu. Semoga kamu selalu dalam keadaan sehat dan baik dalam ibadahmu. Aku belum mengenalmu dengan baik, tapi berbincang denganmu sudah mampu membuat aku serindu ini. Seperti candu. Aku rindu berbincang banyak hal tentang kesamaan kita yang membuatku tertarik dan enggan melewatkan setiap detiknya. Aku ingin waktu diperlambat, agar perbincangan kita lebih lama. Dengan begitu, aku akan segera tahu yang menjadi kebiasaanmu, kesukaanmu, makanan favoritmu dan yang lainnya termasuk mengetahui kondisi hatimu saat ini. Seperti yang sudah kukatakan diawal, aku belum mengenalmu dengan baik. Sayang, semua tidak mudah sejalan dengan inginku karena kondisi yang sudah sangat jauh dari mimpi-mimpiku sebelumnya.
Iya. Perbincangan kita jadi begitu langka. Dan yang ingin kutahu saat ini hanya satu; bagaimana kabarmu, Pangeran?
Salam,
Fida
0 komentar:
Posting Komentar