Kejatuh cintaanku.


Aku belajar untuk tak lagi berharap lebih pada sosok kamu. Kamu yang padahal banyak memberi aku kekuatan bertahan atas rasa yang kusebut cinta. Kekuatan yang belum pernah aku rasakan saat mencintai. Mungkin, yang kali ini berbeda. Aku pernah beberapa kali jatuh cinta layaknya manusia normal lainnya namun berlalu begitu saja, yang membuatnya berlalu dengan sia-sia adalah karena ketidakmampuanku mengungkapkan kejatuh cintaanku. Alasan itu membuatku seperti pendaki gunung yang begitu ingin sampai ke puncak namun takut untuk melangkah sekecil sentimeter. 

Yang membuatnya berbeda adalah benteng didepan rasaku begitu kuat, benteng yang berharap untuk terus ku pertahankan, benteng yang tak mau aku jatuh lagi seperti kejatuh cintaanku dulu, benteng yang menguatkanku. Mungkin kau menganggap bahwa aku hanyalah adik kecil yang tak tau banyak hal tentang cinta, kejatuh cintaanku kau anggap sepele seperti cinta monyet kebanyakan manusia. Hey, aku sudah beranjak dewasa :), bisakah untuk tidak menganggap kejatuh cintaanku padamu itu hanya main-main? Didalam keberanjakan pasti ada proses maju, dan awal kemajuanku adalah kamu. Kamu, kejatuh cintaanku yang beda; menguatkanku meski berkali-kali mengecewakan. 


Blitar, 10 September 2013 
Asna Mufidah

Share this:

CONVERSATION

2 komentar: