Ini masih tentangmu


“…mungkin hanya aku yang terlalu perasa hingga berfikir bahwa sosokmu terasa jauh…” – Asna Mufidah

2 tahun berlalu…

Aku senang bisa melupakanmu, entahlah melupakanmu ini sementara atau sebaliknya. Aku tak pernah membayangkan bagaimana sosokmu akan kembali mengganggu laju otakku lagi, yang aku tahu saat ini aku telah melupakanmu, tapi sepertinya tidak untuk perasaanku. Rasa yang dulu hingga kini selalu membuatku tersenyum walau sebenarnya ada luka yang ku selipkan begitu kecil hingga tak terlihat. Dan lagi… luka itu tak lain penyebabnya adalah kamu. Maaf, bukannya aku menyalahkanmu karena telah menoreh luka, bukan! Untuk apa aku menyalahkanmu? Sudah jelas semua ini kesalahanku. Kesalahanku yang tak pernah berani mengucapkan segalanya. Anggap saja aku pengecut hehe :’)

Aku terus terbayang bagaimana terkejutnya kamu jika aku mengatakan semua ini. Semua yang kusimpan begitu lama hingga detik ini pun masih sama, semua yang masih ku simpan bagitu rapi dan rapat tak ada celah. Iya, celah yang begitu kuat ku jaga namun juga ku khawatirkan akan terbuka sewaktu-waktu tanpa aku tahu, celah yang akan membuatmu menjauhiku pelan-pelan namun pasti, berubah karena sesuatu yang kau tahu tak biasa, dan jarak yang terencana begitu sempurna. Aku mengkhawatirkan itu semua… Namun sepertinya kekhawatiranku itu percuma saja, celah itu mungkin telah terbuka tanpa aku tahu. Kau mengetahui sesuatu, sesuatu yang membuatmu berbeda seperti dulu atau mungkin hanya aku yang terlalu perasa hingga berfikir bahwa sosokmu terasa jauh… Maafkan aku jika memang aku yang terlalu perasa, beribu maaf ingin aku katakan :’)

Tapi…
Aku hanya ingin jujur :’)
Meskipun itu sulit untuk kita seperti dulu…
Tak bisakah kau memperlakukan aku seperti sebelumnya? Jikalau ini menyulitkanmu, tak bisakah kau bersikap seperti dulu kepadaku?
Tak ada yang berubah, seperti dulu saat semua itu masih ku simpan begitu rapi dan rapat tanpa celah.

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar