Tentang Sahabat :')

Kenapa suatu hubungan antara manusia entah sahabat ataupun kekasih, bisa saja meninggalkan sebuah kenangan yang kadang menyakitkan bila diingat kembali?


Ada yang menjawab "Iya, karena Tuhan ingin kita bertemu dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan yang tepat"


Ku kira itu jawaban yang tepat bahkan sangat tepat...


"Kenapa itu tepat bagimu?"


Karena aku pernah merasakan ada dalam keadaan yang sama seperti jawaban itu :') begitu menguras pikiran, bahkan airmata tak mau kompromi dengan keinginanku, dia begitu hobi membasahi pipiku. Jujur saja... aku masih berharap seseorang di masa lalu, kembali ke masa dimana aku masih bernafas saat ini :')


Seseorang itu ku kategorikan masuk dalam jawaban yang ku kutip diatas tadi. Well, dia seseorang yang dulu sempat menjalin keakraban denganku (Sahabat, red). Dulu disela-sela keakrabanku dengannya sempat terjadi konflik kesalahpahaman yang membuat aku dan dia menyerang satu sama lain, akhirnya tak lagi saling bicara adalah keputusan hati kami masing-masing, sapaannya bahkan tak lagi terdengar oleh gendang telinga-ku hingga suatu hari entah itu kapan aku memutuskan untuk bersandiwara (topeng) dengan bersikap acuh padanya, sebenarnya ada rasa sakit yang tiba-tiba menghantam hatiku saat harus bersikap tak semestinya :') Aku bahkan menangis saat dia mengirimkan sebaris pesan singkat tentang renggangnya hubungan kami. Aku terharu.


Dia sempat berjanji untuk kembali seperti dulu,

"Aku ingin kembali dekat denganmu sahabatku..."

Itu yang dia ucapkan lewat pesansingkat... Aku sempat tersenyum ria saat tahu dia mengatakan itu. Jadi ku biarkan dia yang memulainya lebih dahulu untuk mendekat kembali padaku, mulai saat itulah aku terus menunggu kepulangannya hingga 1 tahun masa putih abu-abu kami telah terlampaui...

Tak ku lihat dia melakukan apa yang dia katakan dulu :') sedikit terjatuh merasakan ini...

Tapi ku biarkan semua berjalan apa adanya... berjalan sesuai rencana Tuhan untukku yang telah tertata rapi untuk hari esok.


Dia bahkan telah menemukan yang lebih baik dariku dan melupakan janjinya untuk kembali :)

Tuhan, sungguh terimakasih untuk ini...


" Aku bahkan tak lagi berharap kau kembali seperti dulu kawan. Jalanmu untuk pulang padaku telah aku tutup, aku tak berhak mengaturmu karena itulah hidupmu yang sekarang. Kau dan aku punya jalan masing-masing yang telah Tuhan atur serapih mungkin untuk masa depanku dan masa depanmu. Maksudku, telah menutup jalan pulangmu bukan berarti aku menutupnya serapat mungkin tanpa mau membukanya lagi. Aku akan membukanya, bahkan kapanpun kau butuh jalan untuk kembali pulang padaku. Aku begitu benci mengingat janjimu untuk kembali, tapi

pada kenyataannya kau tak pernah kembali :') maka dari itu ku putuskan untuk tak lagi menunggumu pulang, kawan. Aku bahkan tak akan lagi khawatir padamu. Ya, karena aku telah melihatmu bahagia setiap harinya, aku pun bahagia saat melihat lengkungan di bibirmu yang menandakan kau bahagia saat itu, walau bahagia itu tercipta bukan karena aku. Berbahagialah."


With love

Asna


Published with Blogger-droid v2.0.4

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar