Aku tak ingat kapan kita mengakhiri perbincangan kita hari ini :')

Bahkan ku lihat kau terlihat sedikit kesal padaku yang hari ini tak bisa menyelesaikan topik bicara antara aku dan kau dengan sempurna dan baik. Maafkan aku?

Apa kau tahu?

Ada sesuatu yang membuatku begitu terlihat bodoh ketika berbincang denganmu,

Matamu... Ya, tak bisa dipungkiri ketika mataku dan matamu harus saling bertemu karena sebuah perbincangan. Mata tak pernah berbohong, apa kau tahu itu? Pandangan selalu dapat dijabarkan maknanya jikalau seseorang peka dan mampu membacanya. Kadang aku berpura-pura mengalihkan pembicaraan, memalingkan wajah ke sudut yang lain, mengalihkan pandanganku dsb saat berbincang seribu bahasa denganmu. Aku takut pada kesengajaan ataupun ketidaksengajaan yang Tuhan rencanakan saat mataku dan matamu harus saling bertemu untuk suatu keperluan ataupun entah itu apa. Mungkin sebenarnya kau kesal padaku, tapi tak pernah mau menunjukkannya padaku... :')

Aku mengerti makna dibalik diammu,

Tak perlu kau ucapkan, aku pun dapat peka terlebih dahulu merasakannya,

Karena aku wanita... wanita selalu mengandalkan hati daripada logika (itu yang ku tahu),

Aku diam bukan berarti aku tak peduli,

Dibalik diamku padamu, aku bahkan bisa menyimpan sejuta kekhawatiran, dan kau akan membenciku adalah salah satu kekhawatiranku :')

Untuk kau yang hari ini selalu ku putus-putus pembicaraannya :')

Maafkah aku. Sungguh.

With love,

Asna