Pulanglah...
"Sesuatu yang indah dari menunggu seseorang adalah...
saat rasa sakitnya membuatmu belajar banyak hal."
Menunggu bisa menjadi sebuah kebahagiaan bagi beberapa orang, termasuk aku yang percaya itu. Kadang banyak rintangan yang datang dan mencoba menghancurkan benteng kesetiaan hati kita. Tapi, aku yakin bila hati kita kuat dan tetap fokus untuk menunggu, benteng itu mungkin bahkan akan semakin kuat dan kokoh dari serangan musuh.
Aku punya pengalaman dalam hal menunggu...
Iya, memang menunggu seseorang itu kadang menyakitkan. Apalagi jika menunggu dia yang tak pernah tau isi hati kita atau bahkan telah tau, tapi tak pernah menganggap sosok kita (aku) ada. Tapi, apa kalian tau? Menunggu dapat membuatku belajar banyak hal...
Aku mempunyai seorang teman laki-laki yang begitu akrab denganku. Um, aku tak tau harus menyebut kapan ke-akrab-an kami tercipta, yang jelas dia adalah teman lelaki satu-satunya yang begitu akrab denganku. Akrab dalam ruang lingkup kelas, sekolah dan bahkan diluar sekolah, sebut saja dia dengan inisial khususku untuknya CM, dia sudah ku anggap seperti kakak kandung ke-2 buatku karena kebetulan aku sedang berada jauh dari kakak-ku (sebut saja dia A). Sebagai gantinya aku menganggap CM sebagai kakak ke-2 buatku, tapi bukan berarti sosok kakak-ku yang sebenarnya telah tergantikan oleh lelaki berinisial CM itu. A tetaplah kakak-ku yang sebenarnya, kakak yang dulu selalu melindungi sosokku dimanapun dan kapanpun itu. Yah walau terkadang, perdebatan tetap ada disela-sela persaudaraan kami hehehe. Aku begitu merindukannya...
Back to some things about CM...
Hm, aku mengenalnya pada awal September 2011 itupun jika tebakanku tidak meleset hahaha. Iya, awalnya dia hanya iseng menggangguku yang sedang menyapu ruang kelas karena memang hari itu adalah hari-ku diberi tugas piket.
"kalo nyapu yang bersih dong!!" Sahutnya tiba-tiba dan terdengar sedikit menyindirku yang sedang menyapu.
"yah, ini juga udah bersih kali! Rempong banget lo ah..." Sahutku membalas perkataannya.
Dia tetap terus menyindir dan menggangguku saat itu. Jadi kuanggap itu hanya sebuah lelucon belaka yang diciptakannya saat aku sedang menyapu seorang diri.
Lalu...
Semuanya berlanjut sama seperti hari-hari biasa dimana aku sekolah. Sampai suatu hari entah itu kapan aku pun tak ingat, dia mengajakku berangkat bersama saat sekolah tapi tetap dengan kendaraan kami masing-masing. Semuanya terlihat biasa bagiku dan tentunya aku merasa senang ada yang mengajakku berangkat sekolah bersama.
Semuanya berjalan seiring waktu...
Hingga akhirnya aku dan dia terbiasa bersama, berangkat atau pulangpun terus bersama-sama. Hm, layaknya kakak dan adik yang tak bisa berpisah hehe, tapi saat itu aku sadar aku mulai merasakan sesuatu yang tak biasa dihatiku saat dia ada bersamaku dan selalu bersamaku... Seperti sesuatu yang... Ah sulit sekali untuk ku jabarkan! Suka, iya suka... Ah bukan... Sayang, iya mungkin sayang... Ah tidak tidak! aku tak tau apa itu, yang jelas aku bahagia saat dia ada bersamaku.
Tapi...
Kebahagiaan yang baru kurasakan itu... Sedikit demi sedikit hilang layaknya debu yang tersapu, hilang sedikit demi sedikit dan akhirnya pergi bersama angin yang membawanya. Begitulah kebahagiaan itu hilang dengan caranya yang telah diatur oleh Tuhan untukku...
Aku dan dia tak lagi bersama-sama seperti dulu...
Bahkan, saat aku masih bersihkeras menunggunya pulang saat jam pulang sekolah tiba... Dia tidak mempedulikanku? Dia malah pergi begitu saja, tanpa memberi seulas senyum-pun padaku. Aku terus bertanya-tanya tentang keadaan ini, sebenarnya apa yang sedang terjadi...
Aku dan dia bahkan seperti orang asing yang tak lagi saling mengenal. Dikelas, obrolanku dan dia bahkan tak lagi sama seperti biasanya. Sekedar bertegur-sapa pun tak lagi... Bahkan baru saja kemarin aku mendapati dia mengeluarkan suara yang lantang dan kasar saat berbicara denganku untuk pertama kalinya.
Hey, ada apa denganmu...
Kenapa hubunganku denganmu malah menjadi... Ah! Aku sungguh tak mampu berbicara banyak lagi tentang sosokmu yang saat ini tak lagi ku kenal. Sungguh aku ingin sekali menangis saat menatapmu... Tapi aku sadar sebanyak apapun airmataku kau tak akan pernah menoleh kearahku. Aku sungguh tak tau apa yang membuatmu begini? Kadang aku berfikir kritis untuk mencari jawaban itu, apa mungkin karena kau tau aku menyimpan perasaan padamu? Sehingga kau putuskan mengambil seribu langkah untuk menjauh dariku? :')
Apa yang salah dari perasaanku? Apa aku berdosa jika menyimpan perasaan padamu? Kalau memang aku berdosa, untuk apa Tuhan menciptakan adanya kasih sayang di dunia ini kalau tidak untuk agar umatnya dapat saling menyayangi dan tak ada yang namanya perselisihan.
Tuhan, Jikalau aku telah berdosa karena mencintai seseorang itu...
Maafkan aku Tuhan
Tapi, bisakah aku mendapat sebuah balasan yang indah atas perasaanku?
Kadang, aku begitu iri juga bahagia saat temanku bercerita bahwa ia mendapat balasan atas cintanya. Betapa mereka begitu bahagia Tuhan, izinkan mereka terus bahagia atas balasan yang menurut mereka begitu indah...
Menunggu...
Satu-satunya cara bagaimana aku bertahan atas perasaanku
Mulai saat ini, aku akan mencoba memulai segalanya dari awal kembali
Aku akan menerima semua perubahan yang telah Tuhan gariskan untuk kehidupanku
Bukankah dulu sebelum aku mengenalmu, kau adalah orang asing bagiku? Orang asing yang belum ku kenal sosoknya, benarkan?
Sekarang, waktunya aku memulai segalanya dari awal, mengenalmu lagi... Iya mengenalmu lagi...
"Aku ingin menjadi tempatmu untuk pulang..."
Pulanglah, kalau memang kau telah lelah untuk menjauhiku, aku akan tetap ada kapanpun kau ingin pulang... Aku akan menjadi pundak atas bebanmu seperti dulu
Apa kau tau?
Aku rindu saat kita selalu bersama
Tertawa bersama...
Jangan lagi menjauhiku aku mohon...
Airmata terjun membasahi pipiku saat mengingat segala sesuatu yang pernah aku lalui bersamamu...
Tapi, aku sadar...
Semua yang terjadi,
Tak akan pernah kembali...
"Semakin kau menjauhiku dengan seribu langkah yang kau ambil, saat itulah aku terus merindukan sosokmu disini... Iya disampingku..."
With love,
Asna
"Sesuatu yang indah dari menunggu seseorang adalah... saat rasa sakitnya membuatmu belajar banyak hal." Menunggu bisa menjadi ...